Spanyol dan Inggris Siap Bertarung di Babak Final Euro 2024
Penyerang Spanyol Fermin Lopez dan penyerang Spanyol Lamine Yamal merayakan akhir pertandingan sepak bola semifinal Euro 2024 antara Spanyol dan Prancis di Munich Football Arena di Munich pada 9 Juli 2024.

Inggris berharap ‘puasa’ gelar dalam kejuaraan bergengsi bisa berakhir saat berhadapan dengan tim Spanyol yang dikenal tangguh pada final Euro 2024 pada Senin (15/7) dini hari.

Laga yang digelar di Olympiastadion Berlin akan dimulai pada pukul 21.00 waktu setempat atau pukul 02.00 WIB. Pertandingan tersebut sekaligus menjadi puncak dari perhelatan sepak bola Eropa selama sebulan terakhir, di mana tim matador Spanyol, yang diperkuat bintang muda Lamine Yamal, tampil sebagai tim paling menonjol.

Squad Spanyol berhasil melibas sejumlah tim tangguh di benua itu dan memenangkan enam pertandingan dalam perjalanan menuju final untuk mengantongi gelar juara Eropa keempat kalinya, setelah 1964, 2008, dan 2012.

Sementara tim Inggris sering terlihat ‘tertatih-tatih’ saat melawan tim yang performanya lebih lemah. Namun mereka menunjukkan performa terbaik saat berhasil menakhlukan Belanda di partai semifinal. Pada pertandingan itu, Ollie Watkins turun main dari bangku cadangan dan berhasil menjebol gawang lawan sehingga mengantongi kemenangan dengan skor 2-1.

Kini, Inggris melaju ke final Kejuaraan Eropa untuk kedua kalinya secara berturut-turut. The Three Lions bertekad menghapus kenangan pahit saat harus bertekuk lutut dalam adu penalti melawan Italia di Wembley pada tiga tahun silam.

Jika tim asuhan Gareth Southgate itu berhasil, Inggris akan meraih gelar besar pertama mereka dalam 58 tahun, sejak berhasil memenangkan Piala Dunia 1966 di kandang sendiri.

“Kami sadar bahwa kami harus meraih trofi ini untuk mendapatkan rasa hormat sejati dari dunia sepak bola,” kata Southgate kepada wartawan pada Sabtu (13/7). Ia juga mengaku merenungkan sejumlah kesalahan kecil yang dilakukan timnya dalam beberapa tahun terakhir.

Inggris merupakan semifinalis Piala Dunia 2018, kemudian kalah di final Euro 2020, dan tersingkir di perempat final Piala Dunia 2022 oleh Prancis.

Inggris, yang dipimpin oleh Harry Kane dan Jude Bellingham, tiba di Jerman menjadi salah satu tim yang dijagokan. Namun, kenyataan tak sama dengan perkiraan. The Three Lions hanya berhasil menang sekali, yaitu melawan Serbia, dan hanya mencetak dua gol selama babak penyisihan grup.

Inggris sangat membutuhkan sentuhan Bellingham saat menghadapi Slovakia di babak 16 besar, di mana mereka sempat kalah sebelum akhirnya menang pada masa perpanjangan waktu. Setelah itu, mereka berhasil menang dalam adu penalti melawan Swiss dan menang gemilang melibas Belanda.

Spanyol dengan percaya diri menghadapi ujian terbesar mereka, saat kedua tim bersiap bertemu di turnamen besar untuk pertama kalinya sejak Euro 96. Saat itu Inggris yang menurunkan Southgate sebagai pemain, menang lewat adu penalti di babak perempat final.

“Keyakinan itu tumbuh seiring kami menjalani turnamen ini,” kata Kane.

"Apa yang telah kami lalui dengan gol-gol di penghujung pertandingan dan adu penalti membangun ketahanan dan kepercayaan diri. Tim jelas percaya diri,” imbuhnya.

Harry Kane (atas) merayakan bersama penyerang Inggris Ollie Watkins setelah memenangkan pertandingan sepak bola semifinal UEFA Euro 2024 antara Belanda dan Inggris di BVB Stadion di Dortmund pada 10 Juli 2024. 

Akankah Yamal Kembali Bersinar?

Generasi muda Spanyol yang berbakat dan bersemangat, di bawah arahan pelatih Luis de la Fuente, berhasil mengantarkan tim ini ke final turnamen besar pria pertama mereka sejak pencapaian luar biasa di Euro 2008, Piala Dunia 2010, dan Euro 2012.

Dengan Rodri Hernandez yang menunjukkan performa hebat di lini tengah, serta pemain sayap cepat Nico Williams dan Yamal, mereka sering kali memberikan warna pada turnamen yang kadang tampil kurang menarik. Yamal sendiri baru berusia 17 tahun pada Sabtu (13/7).

La Furia Roja berhasil menorehkan kemenangan di semua pertandingan grup tanpa kebobolan satu gol pun, bahkan berhasil mengalahkan semifinalis Piala Dunia 2022, Kroasia, dan juara bertahan Eropa, Italia.

Spanyol juga tercatat mengalahkan tuan rumah Jerman di perpanjangan waktu pada babak perempat final di Stuttgart, sebelum akhirnya gol luar biasa dari Yamal membawa mereka bangkit dari ketertinggalan dan mengalahkan Prancis yang dipimpin Kylian Mbappe di babak semifinal.

"Besok adalah saat di mana saya akan meminta sedikit dari tim saya. Mereka telah memberikan segalanya. Besok hanya tentang menikmati permainan," tegas De la Fuente yang berusia 63 tahun.

“Kami adalah dua tim hebat, dua tim terbaik. Tentu saja ini akan menjadi pertandingan yang sangat seimbang.

"Detail kecil seringkali menjadi penentu dalam pertandingan seperti ini. Tim yang membuat kesalahan paling sedikit memiliki peluang lebih besar untuk menang."

Spanyol mungkin akan menurunkan pemain bek kanan Dani Carvajal dan bek tengah kelahiran Prancis, Robin Le Normand, setelah keduanya tidak bisa bermain di semifinal karena skorsing.

Tim Inggris kemungkinan besar tidak akan mengalami perubahan. Kane diperkirakan memimpin serangan dan Watkins kembali duduk di bangku cadangan saat kick-off, meskipun ia sangat berkontribusi saat Inggris melawan Belanda.

Laporan media Inggris menyebutkan bahwa pendukung Inggris bisa mencapai setengah dari total penonton di Olympiastadion yang memiliki kapasitas 71.000 orang, meskipun kedua finalis hanya mendapatkan alokasi resmi sebanyak 10.000 tiket untuk pertandingan ini.

Olympiastadion juga menjadi lokasi final Piala Dunia 2006, saat Italia mengalahkan Prancis dalam drama adu penalti. 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *