Perseteruan antara pemain muda berbakat dan pelatih Timnas Indonesia ini dikhawatirkan merugikan Garuda Muda di masa depan.
Pengamat sepak bola, Kesit Budi Handoyo, angkat bicara. Ia mendesak PSSI untuk segera turun tangan dan mendinginkan suasana. "Elkan Baggott masih diperlukan di Timnas Indonesia," tegas Kesit.
"Dia tampil begitu bagus, saat ini pun bermain di Premier League," tambahnya. "Harusnya PSSI mencairkan situasi ini, agar ada kejelasan bahwa Elkan Baggott memang masih diperlukan."
Kesit mengingatkan bahwa komunikasi yang buruk menjadi akar permasalahan. Ego dan miskomunikasi dikhawatirkan akan menelan korban, yaitu Timnas Indonesia sendiri.
"Jangan ego lah PSSI," seru Kesit. "PSSI harus serius terkait masalah ini. Kita tidak boleh juga melupakan jasa Elkan Baggott."
Ketidakhadiran Elkan Baggott di dua laga terakhir Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia menjadi bukti nyata dari dampak polemik ini. Pemain Ipswich Town itu dicopot dari skuad Garuda Muda karena indisipliner, tak mengindahkan panggilan untuk memperkuat Timnas Indonesia U-23 di playoff Olimpiade 2024.
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, sempat melontarkan pernyataan tegas tentang pemain yang setengah-setengah dalam membela Timnas Indonesia. Namun, Kesit meyakini bahwa talenta Elkan Baggott tak boleh disia-siakan begitu saja.
"Lepas gara-gara komunikasi yang gak bagus kan sayang. Saya pikir harus segera diurus," tandas Kesit.
Kini, publik menanti langkah bijak dari PSSI. Mampukah mereka mendamaikan kedua pihak dan menyelamatkan Garuda Muda dari potensi kerugian di masa depan?
Mari kita dukung PSSI dalam menyelesaikan polemik ini dengan adil dan demi kemajuan sepak bola Indonesia. Garuda Muda, terbanglah tinggi dan raihlah mimpi!